Kamis, 03 Juni 2010

DAFTAR ISI

PENGANTAR PENERBIT
BIOGRAFI
ISTILAH ISTILAH PENTING DALAM HADITS BULUGHUL MARAM
MUKADDIMAH
DAFTAR ISI

1.PEMBAHASAN BERSUCI
1. Bab Air
2. Bab Bejana
3. Bab Menghilangkan Najis dan Penjelasannya
4. Bab Wudhu
5. Bab Mengusap Kedua Khuff
6.Bab Hal-hal yang Membatalkan Wudhu
7. Bab Etika Buang Air
8. Bab Mandi dan Hukum Jinabah
9 . Bab Tayamum
10. Bab Haid

2. PEMBAHASAN SHALAT
1 - Bab Waktu-waktu Shalat
2. Bab Adzan
3. Bab Syarat-syarat Shalat
4. Bab Pembatas Orang yang Shalat
5. Bab Anjuran Khusyu’ Dalam Shalat
6. Bab Pembangunan Masjid
7. Bab Sifat Shalat
8. Bab Sujud Sahwi, Sujud Tilawah dan Sujud Syukur
9. Bab Shalat Sunnah
10. Bab Shalat Berjama’ah dan Imam
11. Bab Shalat Dalam Perjalanan dan Shalat Orang yang Sakit
12. Bab Shalat Jum’at
13. Bab Shalat Khauf
14. Bab Shalat Dua Hari Raya
15. Bab Shalat Gerhana
16. Bab Shalat Istisqa (Meminta Hujan)
17. Bab Pakaian

3. PEMBAHASAN JENAZAH
4. PEMBAHASAN ZAKAT
1. Bab Zakat Fitrah
2. Bab Anjuran Bersedekah
3. Bab Pengalokasian Zakat

5. PEMBAHASAN PUASA
1. Bab Puasa Sunnah dan Hari-hari yang Dilarang Berpuasa di Dalamnya
2. Bab I’tikaf dan Qiyam Ramadhan

6. PEMBAHASAN HAJI
1. Bab Keutamaan Haji dan Orang-orang yang Difardhukan Mengerjakannya
2. Bab Miqat
3. Bab Berbagai Macam Ihram dan Gambarannya
4. Bab Ihram dan Hal-hal yang Berkaitan Dengannya
5. Bab Gambaran Ibadah Haji dan Etika Memasuki Mekah
6. Bab Terlambat dan Terkepung

7. PEMBAHASAN JUAL BELI
1. Bab Persyaratan jual beli dan larangannya
2. Bab Khiyar
3. Bab Riba
4. Bab Kebolehan Melakukan Jual Beli ‘Araya dan Jual Beli Pohon Bersama Buahnya
5. Bab Salam (Inden), Hutang dan Gadai
6. Bab Pailit dan Penyegelan
7. Bab Shulh (Kompromi)
8. Bab Hiwalah dan Jaminan
9. Bab Perkongsian dan Perwakilan
10. Bab Pengakuan
11. Bab ‘Ariyah (Pinjaman)
12. Bab Gasab (Rampasan)
13. Bab Syuf’ah ( Penggenapan Kepemilikan)
14. Bab Qiradh (Pinjam Modal)
15. Bab Musaqah dan Ijarah
16. Bab Membuka Lahan yang Terlantar
17. Bab Wakaf
18. Bab Hibah, ‘Umra dan Ruqba
19. Bab Barang Temuan
20. Bab Faraidh (Pembagian Waris)
21. Bab Wasiat
22. Bab Barang Titipan

8. PEMBAHASAN NIKAH
1. Bab Kesetaraan dan Kebebasan Memilih
2. Bab Mempergauli Isteri
3. Bab Maskawin
4. Bab Walimah (Resepsi pernikahan)
5. Bab Membagi Giliran di Antara Para Isteri
6. Bab Khulu’

9. PEMBAHASAN TALAK
1. Bab Rujuk
2. Bab Sumpah Ilaa Zhihar dan Kifarat
3. Bab Li’an
4. Bab ‘Iddah, Berkabung, Istibra, dan lain sebagainya
5. Bab Penyusuan
6. Bab Nafkah
7. Bab Mengasuh Anak

10. PEMBAHASAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DAN PELUKAAN
1. Bab Berbagai Macam Diat
2. Bab Tuntutan Pembunuhan dan Pembagian Sumpah
3. Bab Memerangi Pemberontak
4. Bab Memerangi Perampok Dan Menghukum Mati Orang Yang Murtad

11. PEMBAHASAN HUKUMAN HAD
1. Bab Had Zani (Orang Yang Berzina)
2. Bab Had Qadzaf (Menuduh Berbuat Zina)
3- Bab Hukuman Had Mencuri
4- Bab Had Peminum Khamar dan Penjelasan Tentang Barang yang Memabukkan
5- Bab Hukuman Ta’zir dan Hukum Perampok

12. PEMBAHASAN JIHAD
1- Bab Jizyah (Upeti) dan Gencatan Senjata
2- Bab Pacuan Kuda dan Memanah

13. PEMBAHASAN MAKANAN
1- Bab Berburu dan Sembelihan
2- Bab Berkurban
3- Bab Aqiqah

14. PEMBAHASAN SUMPAH DAN NADZAR

15. PEMBAHASAN PERADILAN
1- Bab Persaksian
2- Bab Gugatan dan Pembuktian

16. PEMBAHASAN MEMERDEKAKAN BUDAK
1- Bab Mudabbar, Mukatab dan Ummul Walad

17. PEMBAHASAN AKHLAK
1. Bab Etika
2. Bab Kebajikan dan Mempererat Persaudaraan
3. Bab Zuhud dan Wara’
4. Bab Peringatan Untuk Menghindari Akhlak Yang Buruk
5. Bab Anjuran Berakhlak Mulia
6- Bab Zikir dan Do’a

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani

Nasab dan gelarnya

Beliau adalah Pembaharu Islam (mujadid) pada abad ini. Karya dan jasa-jasa beliau cukup banyak dan sangat membantu umat Islam terutama dalam menghidupkan kembali ilmu Hadits. Beliau telah memurnikan Ajaran islam terutama dari hadits-hadits lemah dan palsu, meneliti derajat hadits. Nama beliau adalah Abu Abdirrahman Muhammad Nashiruddin bin Nuh al-Albani.

Kelahirannya

Dilahirkan pada tahun 1333 H di kota Ashqodar ibu kota Albania yang lampau. Beliau dibesarkan di tengah keluarga yang tak berpunya, lantaran kecintaan terhadap ilmu dan ahli ilmu. Ayah al Albani yaitu Al Haj Nuh adalah lulusan lembaga pendidikan ilmu-ilmu syari`at di ibu kota negara dinasti Utsmaniyah (kini Istambul), yang ketika Raja Ahmad Zagho naik tahta di Albania dan mengubah sistem pemerintahan menjadi pemerintah sekuler, maka Syeikh Nuh amat mengkhawatirkan dirinya dan diri keluarganya. Akhirnya beliau memutuskan untuk berhijrah ke Syam dalam rangka menyelamatkan agamanya dan karena takut terkena fitnah. Beliau sekeluargapun menuju Damaskus.
Setiba di Damaskus, Syeikh al-Albani kecil mulai aktif mempelajari bahasa arab. Beliau masuk sekolah pada madrasah yang dikelola oleh Jum`iyah al-Is`af al-Khairiyah. Beliau terus belajar di sekolah tersebut tersebut hingga kelas terakhir tingkat Ibtida`iyah. Selanjutnya beliau meneruskan belajarnya langsung kepada para Syeikh. Beliau mempelajari al-Qur`an dari ayahnya sampai selesai, disamping itu mempelajari pula sebagian fiqih madzab Hanafi dari ayahnya. Syeikh al-Albani juga mempelajari keterampilan memperbaiki jam dari ayahnya sampai mahir betul, sehingga beliau menjadi seorang ahli yang mahsyur. Ketrampilan ini kemudian menjadi salah satu mata pencahariannya.
Pada umur 20 tahun, pemuda al-Albani ini mulai mengkonsentrasi diri pada ilmu hadits lantaran terkesan dengan pembahasan-pembahsan yang ada dalam majalah al-Manar, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Syeikh Muhammad Rasyid Ridha. Kegiatan pertama di bidang ini ialah menyalin sebuah kitab berjudul al-Mughni `an Hamli al-Asfar fi Takhrij ma fi al-Ishabah min al-Akhbar. Sebuah kitab karya al-Iraqi, berupa takhrij terhadap hadits-hadits yang terdapat pada Ihya` Ulumuddin al-Ghazali. Kegiatan Syeikh al-Albani dalam bidang hadits ini ditentang oleh ayahnya seraya berkomentar. Sesungguhnya ilmu hadits adalah pekerjaan orang-orang pailit (bangkrut).

Kedudukannya

Syeikh al-Albani Beliau pernah mengajar di Jami`ah Islamiyah (Universitas Islam Madinah) selama tiga tahun, sejak tahun 1381-1383 H, mengajar tentang hadits dan ilmu-ilmu hadits. Setelah itu beliau pindah ke Yordania. Pada tahun 1388 H, Departemen Pendidikan meminta kepada Syeikh al-Albani untuk menjadi ketua jurusan Dirasah Islamiyah pada Fakultas Pasca Sarjana di sebuah Perguruan Tinggi di kerajaan Yordania. Tetapi situasi dan kondisi saat itu tidak memungkinkan beliau memenuhi permintaan itu. Pada tahun 1395 H hingga 1398 H beliau kembali ke Madinah untuk bertugas sebagai anggota Majelis Tinggi Jam`iyah Islamiyah di sana. Mandapat penghargaan tertinggi dari kerajaan Saudi Arabia berupa King Faisal Foundation tanggal 14 Dzulkaidah 1419 H.

Beberapa karya beliau

Karya-karya beliau amat banyak, diantaranya ada yang sudah dicetak, ada yang masih berupa manuskrip dan ada yang mafqud (hilang), semua berjumlah 218 judul. Beberapa Contoh Karya Beliau yang terkenal adalah :
1. Adabuz-Zifaf fi As-Sunnah al-Muthahharah
2. Al-Ajwibah an-Nafi`ah `ala as`ilah masjid al-Jami`ah
3. Silisilah al-Ahadits ash Shahihah
4. Silisilah al-Ahadits adh-Dha`ifah wal maudhu`ah
5. At-Tawasul wa anwa`uhu
6. Ahkam Al-Jana`iz wabida`uha
Di samping itu, beliau juga memiliki kaset ceramah, kaset-kaset bantahan terhadap berbagai pemikiran sesat dan kaset-kaset berisi jawaban-jawaban tentang pelbagai masalah yang bermanfaat.
Selanjutnya Syeikh al-Albani berwasiat agar perpustakaan pribadinya, baik berupa buku-buku yang sudah dicetak, buku-buku foto copyan, manuskrip-manuskrip (yang ditulis oleh beliau sendiri ataupun orang lain) semuanya diserahkan ke perpustakaan Jami`ah tersebut dalam kaitannya dengan dakwah menuju al-Kitab was Sunnah, sesuai dengan manhaj salafush Shalih (sahabat nabi radhiyallahu anhum), pada saat beliau menjadi pengajar disana.

Wafatnya

Beliau wafat pada hari Jum`at malam Sabtu tanggal 21 Jumada Tsaniyah 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 1 Oktober 1999 di Yoradania. Rahimallah asy-Syaikh al-Albani rahmatan wasi`ah wa jazahullahu`an al-Islam wal muslimiina khaira wa adkhalahu fi an-Na`im al-Muqim.

AL HAFIZH IBNU HAJAR AL ‘ASQALANI RAHIMAHULLAH

AL HAFIZH IBNU HAJAR AL ‘ASQALANI RAHIMAHULLAH
PENULIS KITAB BULUGHUL MARAM

Nasab dan gelarnya

Beliau adalah seorang yang sangat ‘alim, bagaikan lautan ilmu, memiliki pemahaman yang sangat brilian, penghulu ahli peneliti hadits, penutup orang-orang yang hafal puluhan ribu hadits yang menonjol, hakim yang terkenal, dijuluki dengan sebutan panggilan Syihabud Din (Pelita Agama) ayahnya memberinya gelar Abul Fadhl (Bapak Keutamaan) nama aslinya Ahmad ibnu ‘Ali ibnu Muhammad ibnu Muhammad ibnu ‘Ali ibnu Mahmud ibnu Ahmad Al Kinani, Al ‘Asqalani, Al Mishri, bermadzhab Syafi’i, dikenal dengan sebutan Ibnu Hajar.

Kelahirannya

Ibnu Hajar rahimahullah dilahirkan pada tahun 773 Hijriyah di negeri Mesir.

Kedudukannya di antara para ulama

Ibnu Hajar memperoleh kedudukan yang tinggi di kalangan para ulama, termasuk salah seorang tokoh para imam ahli hadits yang besar, ahli tahqiq (peneliti) yang menonjol lagi sangat piawai di bidangnya.
Para ulama yang semasa dengannya sepakat memberinya gelar Al Hafzih (orang yang hafal puluhan ribu hadits) dan sejumlah ulama di masanya sangat memujinya, di antaranya ialah gurunya sendiri yaitu ‘Allamah Al ‘Iraqi, yang memberinya gelar Al Hafzih. Dan berkat sentuhan ajaran gurunyalah dia menjadi orang yang besar, gurunya mengakui bahwa dia adalah orang yang paling ‘alim dengan hadits di antara murid-muridnya. Pernah ditanyakan kepada gurunya saat menjelang ajalnya, ”Siapakah yang akan menggantikan kedudukanmu sesudah kamu tiada?” Ia menjawab, ”Ibnu Hajar, kemudian anakku Abu Zar’ah lalu baru Al Haitsami.” Dan semasa hidupnya ia sering memujinya dengan mengatakan, bahwa Ibnu Hajar adalah seorang syaikh yang ‘alim, memiliki kesempurnaan dan keutamaan, seorang ahli hadits yang gemar menimba ilmu lagi mulia, seorang yang hafal banyak hadits lagi menguasainya, dia seorang yang teliti, jujur lagi sangat dipercaya.
Muridnya yaitu ‘Allamah Al Buqa’iy mengatakan bahwa Ibnu Hajar adalah Syaikhul Islam, manusia yang memiliki kesempurnaan, tokoh para imam yang ‘alim, pelita orang-orang yang beroleh petunjuk dari kalangan para pengikut semua imam, orang yang hafal banyak hadits di masanya, guru di masanya, penghulu para ulama dan pemimpin ahli fiqih.”

Karya-karya tulis dan kitab hasil himpunannya ialah:
Karya tulisnya yang paling penting ialah:
1. Fat-hul Bari Syarah Shahih Bukhari, termasuk kitabnya yang paling besar.
2. Tahdzibut Tahdzib.
3. Lisanul Mizan.
4. At Talkhisul Habir.
5. Ad Durarul Kaminah fi A’yanil Mi-atits Tsaminah.
6. Nukhbatul Fikr.
7. Al ‘Ubab fi Bayanil Asbab, namun masih belum dihimpun manuskripnya secara lengkap.
8. Syifa-ul Ghilal fi Bayanil ‘Ilal.
9. Taghliqut Ta’liq ‘Ala Shahihil Bukhari.
10. Buluugul Maraam Min Jam’i Adillatil Ahkam, yang diringkas dan diberi sedikit tambahan oleh Ibnu Daqiqil ‘Id dengan judul Al Ilmam.
11. Al Ishabah fi Tamyizish Shahabah.
Dan masih banyak lagi karya tulis lainnya tidak dikemukakan di sini.

Tahun kewafatannya
Ibnu Hajar berpulang ke rahmatullah pada tahun 852 Hijriyah di kota Kairo.